Minggu, 01 Mei 2011

sexual intercourse, mobilisasi & body mekanik, exercise/senam hamil, istirahat dan tidur, ketidak nyamanan dan cara mengatasinya


1. Sexual Intercouse
Masalah hubungan seksual merupakan kebutuhan biologis yang tidak dapat ditawar, tetapi perlu diperhitungkan bagi mereka yang hamil, kehamilan bukan merupakan halangan untuk melakukan hubungan seksual. Pada hamil muda hubungan seksual sedapat mungkin dihindari, bila terdapat keguguran berulang atau mengancam kehamilan dengan tanda infeksi, pendarahan dan mengeluarkan air. Pada kehamilan tua sekitar 14 hari menjelang persalinan perlu dihindari hubungan seksual karena dapat membahayakan. Bisa terjadi bila kurang higienis, ketuban bisa pecah, dan persalinan bisa terangsang karena, sperma mengandung prostaglandin.
Perlu diketahui keinginan seksual ibu hamil tua sudah berkurang karena berat perut yang makin membesar dan tekhniknya pun sudah sulit dilakukan. Posisi diatur untuk menyesuaikan pembesaran perut.

2. Mobilisasi, Body Mekanik
Ibu hamil harus mengetahui bagaimana caranya memperlakukan diri dengan baik dan kiat berdiri duduk dan mengangkat tanpa menjadi tegang. Body mekanik (sikap tubuh yang baik) diinstruksikan kepada wanita hamil karena diperlukan untuk membentuk aktivitas sehari-hari yang aman dan nyaman selama kehamilan. Karena sikap tubuh seorang wanita yang kurang baik dapat mengakibatkan sakit pinggang.

Alternatif sikap untuk mencegah dan mengurangi sakit pinggang :
a. Gerakan atau goyangkan panggul dengan tangan diatas lutut dan sambil duduk di kursi dengan punggung yang lurus atau goyangkan panggul dengan posisi berdiri pada sebuah dinding.
b. Untuk berdiri yang lama misalnya menyetrika, bekerja di luar rumah yaitu letakkan satu kaki diatas alas yang rendah secara bergantian atau menggunakan sebuah kotak.

3
c. Untuk duduk yang lama caranya yaitu duduk yang rendah menapakkan kaki pada lantai lebih disukai dengan lutut lebih tinggi dari pada paha.
d. Menggunakan body mekanik dimana disini otot-otot kaki yang berperan.
Ø  Untuk menjangkau objek pada lantai atau dekat lantai yaitu dengan cara membengkokan kedua lutut punggung harus lurus, kaki terpisah 12-18 inchi untuk menjaga keseimbangan.
Ø  Untuk mengangkat objek yang berat seperti anak kecil caranya yaitu mengangkat dengan kaki, satu kaki diletakkan agak kedepan dari pada yang lain dan juga telapak lebih rendah pada satu lutut kemudian berdiri atau duduk satu kaki diletakkan agak kebelakang dari yang lain sambil ibu menaikkan atau merendahkan dirinya.
e. Menyarankan agar ibu memakai sepatu yang kokoh atau menopang dan tumit yang rendah tidak lebih dari 1 inchi

3. Exercise / Senam Hamil
Secara umum, tujuan utama persiapan fisik dari senam hamil sebagai berikut :
Ø  Mencegah terjadinya deformitas (cacat) kaki dan memelihara fungsi hati untuk dapat menahan berat badan yang semakin naik, nyeri kaki, varices, bengkak dan lain-lain.
Ø  Melatih dan mengusai teknik pernafasan yang berperan penting dalam kehamilan dan proses persalinan. Dengan demikian proses relaksasi dapat berlangsung lebih cepat dan kebutuhan  oksigen akan terpenuhi.
-       Memperkuat dan mempertahankan elastisitas otot-otot dinding perut, otot-otot dasar panggul dan lain-lain.
-       Memperoleh relaksasi yang sempurna dengan latihan kontraksi dan relaksasi.
-       Mendukung ketenangan fisik.       

Beberapa persyaratan yang harus diperhatikan untuk melakukan senam hamil sebagai berikut :
Ø  Kehamilan normal yang dimulai pada umur kehamilan 5 bulan (22 minggu)
Ø  Diutamakan kehamilan pertama atau pada kehamilan berikutnya yang menjalani kesakitan persalinan / melahirkan anak premature pada persalinan sebelumnya
Ø  Latihan harus secara teratur dalam suasana yang tenang
Ø  Berpakaian cukup longgar
Ø  Menggunakan kasur

4. Istirahat dan Tidur
Wanita hamil harus mengurangi semua kegiatan yang melelahkan, tapi tidak boleh digunakan sebagai alasan untuk menghindari pekerjaan yang tidak disukainya. Wanita hamil juga harus menghindari posisi duduk, berdiri dalam waktu yang sangat lama. Ibu hamil harus mempertimbangkan pola istirahat dan tidur yang mendukung kesehatan sendiri, maupun kesehatan bayinya.Kebiasaan tidur larut malam dan kegiatan-kegiatan malam hari harus dipertimbangkan dan kalau mungkin dikurangi hingga seminimal mungkin. Tidur malam + sekitar 8 jam/ istirahat/ tidur siang ± 1 jam.
4
5. Ketidaknyamanan dan Cara Mangatasinya pada Ibu Hamil
Pada masa kehamilan sering terjadi masalah-masalah pada si ibu baik pada fisiknya maupun psikologisnya, khususnya pada alat genitalia eksterna dan interna pada payudara. Masalah ini kemungkinan terjadi karena pengaruh dari perubahan hormon, adapun masalah yang terjadi pada trimester I, II, III dan penangananya.

A. Masalah pada Trimester I dan Mengatasinya
1. Nyeri Ulu Hati
Penyebab :
 peningkatan hormon estrogen dan progesteron sehingga motilitas otot polos gastro intestinal menurun (GI), asam lambung > menyebabkan ulcus dan nyeri ulu hati.
Penanganannya:
- Hindari makanan keras yang susah dicerna
- Makan dengan porsi kecil 5 – 6 kali sehari
- Hindari makanan yang merangsang, seperti pedas, lemak dan mengandung gas
- Dapat juga diberikan vit. B kompleks, sedative, kalau perlu
2. Rasa mual dan muntah (morning sickness)
Ini terjadi pada bulan pertama kehamilan, timbul pada pagi hari yaitu saat perut kosong.
Penyebab :
belum diketahui secara pasti, kemungkinan akibat dari perubahan hormonal, rasa mual dan muntah ini dapat kita jumpai pada 50-70% kehamilan.
Penanganannya :
- Hindari perut kosong atau perut dalam keadaan kenyang
- Hindari rangsangan berupa bau-bauan
- Hentikan kebiasaan merokok

3. Mengidam
Penyebab :
Peningkatan intake kalori karena perubahan psikologis selama kehamilan. Mengidam sering terjadi pada bulan pertama kehamilan, akan tetapi menghilang dengan semakin tuanya kehamilan.
Penanganannya :
- Berikan nasehat akan makanan seimbang agar kebutuhan nutrisi terpenuhi
5
- Berikan pengawasan pada klien untuk jenis makanan yang tidak merugikan secara ketat
- Berikan intake protein
- Berikan suplai zat besi dan vitamin
- Konseling ke ahli gizi
- Konseling kebutuhan emosional jika perlu

4. Gangguan kencing
Biasanya pada bulan pertama kehamilan ibu merasa ingin sering kencing.
Penyebab :
Ini terjadi karena kandung kencing tertekan oleh uterus yang mulai membesar, selain itu juga dipengaruhi oleh hormon Aldosteron yang dapat meningkatkan vaskularisasi pembuluh darah.
Penangannya :
- Kurangi minum waktu akan tidur, agar istirahat tidak terganggu
- Bila ada keluhan saat BAK rujuk ke dokter, gunakan pembalut kalau perlu
- Tentramkan hati ibu dengan memberi penjelasan bahwa keadaan ini adalah fisiologis.

5. Obstipasi
Kesulitan BAB yang dialami oleh ibu hamil,
Penyebab :
Disebabkan oleh otot tractus digestivus menurun akibat pengaruh hormon progesteron yang mengakibatkan motilitas sel. Cerna berkurang. Kateron lebih lama di usus, absorbsi air meningkat, dan pengeringan dari faeces, terjadi penekanan uterus terhadap colon dan rectum.
Penanganannya :
- Berikan minum  6 gelas sehari
- Diet mengandung tinggi serat
- Exercise ringan
- Tidak boleh memberikan obat-obat yang mengandung laxatif
- Berikan penjelasan keadaan yang sedang dialami
6. Epulis
Suatu pembesaran atau pembengkakan pada bagian gusi
Penyebab :
6
Hyperatropi dan hyperemis pada gusi sampai dengan meningkatnya estrogen.
Penangananya :
- Berikan penjelasan bahwa hal ini adalah normal pada setiap kehamilan akan berhenti secara spontan sebelum melahirkan.
- Perawatan gigi dan mulut yang baik, gunakan sikat yang lembut dan kumur air hangat.
- Mengontrol gigi dengan teratur
- Makanan yang seimbang, peemasukan buah-buahan segar dan cairan
- Potong makanan yang keras dalam bentuk yang kecil
- Merujuk klien dengan gangguan gigi serius

7. Varices
Penyebab :
Timbulnya varices dipengaruhi oleh faktor keturunan dalam masa kehamilan ditambah oleh faktor hormonal juga adanya bendungan vena dalam panggul.
Penangananya :
- Hindari bekerja sambil berdiri terlalu lama
- Hindari pakaian yang terlalu ketat
- Waktu istirahat kaki hendaknya ditinggikan dan tungkai jangan digantung
- Gunakan stoking

8. Flour Albus Meningkat
Penyebab :
Karena serviks dirangsang oleh hormon estrogen dan progesteron maka menjadi hypertropi dan hiperaktif mengeluarkan banyak mukosa. Umumnya peningkatan cairan dalam vagina pada kehamilan tanpa sebab patologis dan sering tidak menimbulkan keluhan.
Penangananya :
- Jaga kebersihan vulva dan pakaian dalam
- Gunakan pembalut wanita
- Rujuk ke dokter bila pengeluaran cairan berlebihan dan menyebabkan rasa gatal

9. Mudah Lelah, Malaise, Fatique

7
Penyebab :
Tidak diketahui penyebabnya dengan jelas, mungkin adanya peningkatan estrogen dan progesteron, peningkatan HCG dan intake nutrisi yang kurang.
Penangananya :
- Cegah terjadinya anemi
- Istirahat yang cukup
- Intake nutrisi yang adekuat

10. Perubahan Payudara dan Perasaan Nyeri
Penyebab :
Karena hipertropi kelenjar mammae dan peningkatan vaskularisasi serta adanya hiperpigmentasi areola dan putting susu yang disebabkan oleh stimulasi hormon MSH (Melanophore Stimulating Hormone)
Penangananya :
- Sokong dengan BH ibu hamil dengan lapisan yang empuk untuk menahan payudara
- Bersihkan areola dan putting susu dengan air hangat, baby oil dan keringkan.

B. Masalah Ibu Hamil Pada Trimester II
1. Anemia
Penyebab :
kekurangan nutrisi, zat besi, folic acid, hemoglobinopati.
Penanganannya :
- Kolaborasi untuk mendapatkan vit C
- Konsul tentang pemberian diet
- Beri nutrisi yang akurat
- Istirahat yang cukup

2. Perubahan Libido
Penyebab :
Pengaruh antara psikologis, hormonal dan perubahan emosi
Penanganannya :
- Anjurkan klien dan pasangannya
- Komunikasi yang baik dengan pasangannya
8
- Kasih sayang, kontak fisik yang dilakukan dialihkan ke kontak psikis.

3. Pruritis
Penyebab :
Belum diketahui secara pasti
Penanganan :
- Pastikan kuku wanita hamil, pendek dan bersih untuk meningkatkan kesehatan dan mencegah terjadinya masalah baru
- Oleskan air hangat atau lotion

4. Hiperpigmentasi, jerawat
Penyebab :
Karena rangsangan dari hormon mellanosit (dari pituitari anterior) biasanya akan hilang pada masa nifas.
Penanganannya :
- Kuku hendaknya pendek dan bersih
- Ciptakan suasana yang nyaman

C. Masalah Ibu Hamil Pada Trimester Tiga
1. Hemoroid
Penyebab :
- Pelebaran vena dari anus
- Hemoroid dapat bertambah besar dalam kehamilan karena adanya kongesti darah dalam rongga panggul
- Relaksasi dari otot halus pada bowel, memperbesar konstipasi dan tertahannya gumpalan
Penanganan :
- Hindari konstipasi
- Lakukan perendaman, duduk hangat/dingin
- Bila mungkin gunakan jari untuk memasukkan kembali haemoroid ke dalam anus dengan pelan-pelan
- Bersihkan anus dengan hati-hati sesudah defekasi
- Olesi jeli ke dalam rectum sesudah defekasi
9
- Usahakan BAB yang teratur
- Beri kompres dingin kalau perlu
- Ajarkan kegel exercise untuk mengutamakan perineum dan mencegah hemoroid
- Konsul ke dokter sebelum menggunakan obat hemoroid.

2. Obstipasi
Sama dengan TM II

3. Sering kencing

4. Pruritis

5. Gangguan Pernapasan
Penyebab :
Nafas dangkal terjadi pada 50% wanita hamil, ekspansi diafgrama terbatas karena pembesaran uterus, dimana rahim membesar mendesak diafragma ke atas
Penanganannya :
- Latihan nafas melalui senam hamil
- Tidur dengan bantal yang tinggi
- Makan tidak terlalu banyak
- Hentikan merokok
- Konsul ke dokter bila ada kelainan asma dll
- Berikan penjelasan bahwa hal ini akan hilang setelah melahirkan

6. Oedema
Penyebab :
- Peningkatan sodium yang banyak dan meningkatnya permeabilitas kapiler sehubungan dengan peningkatan hormon estrogen
- Peningkatan tekanan vena
- Penurunan vena kembali ke struktur awal
- Varices vena dengan kongesti
- Defisiensi diet protein
10
- Peningkatan diet sodium
Penanganannya :
- Meningkatkan periode istirahat, berbaring pada posisi miring kiri
- Tingkatkan kaki bila duduk
- Tingkatkan intake protein
- Minum 6-8 gelas cairan sehari untuk membantu diuresis natural
- Anjurkan klien untuk melaporkan tanda toxemia, pre kelampsi, oedema, kelebihan BB, sakit kepala, pandangan kabur, penurunan urine output.

7. Perubahan libido
Penyebab :      
- Wanita mungkin mengalami sakit ulu hati dan gangguan pencernaan. Mungkin juga hemoroid atau hal lain yang mengurangi nafsu seksual
- Kelelahan dan perubahan yang berhubungan dengan tuanya kehamilan mungkin terjadi pada trimester 3, seperti kurang tidur dan ketegangan
- Rasa letih yang berlebihan disebabkan perubahan hormon yang dapat mengurangi daya tarik seksual
- Rasa takut menyebabkan kecemasan yang dapat menyebabkan pasangan menghindari, mengekspresikan hubungan seksual.
- Bila ada kehamilan yang lalu pernah mengalami perdarahan yang berulang maka aktifitas seksual dipandang sebagai ancaman terhadap janin
- Nyeri waktu coitus disebabkan karena uterus terdorong ke bawah
- Pengaruh janin menimbulkan penurunan seksual
Penanganannya :
- Menjelaskan dan memberikan support pada ibu maupun suami bahas perubahan atau masalah seksual selama kehamilan adalah normal dan dapat disebabkan oleh pengaruh hormon estrogen dan psikologis
- Diharapkan keluarga ibu dan suami menerima hal ini
- Jelaskan pada ibu dan suaminya bahwa kehamilan muda atau tua jangan melakukan hubungan seksual dalam frekuensi yang sering
- Jelaskan pada keluarga perlu pendekatan memberikan kasih sayang pada istri untuk mengalihkan rangsangan seksual secara fisik menjadi kontak psikis.


11
6. Imunisasi
Imunisasi adalah pemberian kekebalan tubuh terhadap suatu penyakit dengan memasukkan sesuatu ke dalam tubuh agar tubuh tahan terhadap penyakit yang sedang mewabah atau berbahaya bagi seseorang. Imunisasi berasal dari kata imun yang berarti kebal atau resisten. Imunisasi terhadap suatu penyakit hanya akan memberikan kekebalan atau resistensi pada penyakit itu saja, sehingga untuk terhindar dari penyakit lain diperlukan imunisasi lainnya. Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak-anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya. Imunisasi tidak cukup hanya dilakukan satu kali, tetapi harus dilakukan secara bertahap dan lengkap terhadap berbagai penyakit yang sangat membahayakan kesehatan dan hidup anak.
Kehamilan bukan saat untuk memakai program imunisasi terhadap berbagai penyakit yang dapat dicegah. Hal ini karena kemungkinan adanya akibat yang membahayakan Janin. Imunisasi harus diberikan pada wanita hamil hanya imunisasi TT untuk mencegah kemungkinan tetanus neonatorum. Imunisasi TT harus diberikan sebanyak 2 kali, dengan jarak waktu TT1 dan TT2 minimal 1 bulan, dan ibu hamil harus sudah diimunisasi lengkap pada umur kehamilan 8 bulan.

Kebutuhan Imunisasi Pada Ibu Hamil Trimester I, II, III
Imunisasi
Interval
Durasi Perlindungan
TT1
TT2
TT3
TT4
TT5
Selama kunjungan antenatal pertama
4 minggu setelah TT1
6 bulan setelah TT2
1 tahun setelah TT3
1 tahun setelah TT4
-
3 tahun
5 tahun
10 tahun
25 tahun (seumur hidup)

Selain pada ibu hamil, ada juga jenis imunisasi lainnya,yaitu imunisasi hepatitis B yang bermanfaat untuk mencegah infeksi hepatitis B terhadap bayi, terutama jalur penularan ibu – bayi. Imunisasi Hepatitis B pertama kali di berikan  1 jam setelah pemberian vitamin K1, pada saat bayi berumur 2 jam. Selanjutnya hepatitis B dan DPT di berikan pada umur 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Di anjurkan BCG dan OPV di berikan pada saat bayi berumur 24 jam ( pada saat bayi pulang dari klinik) atau pada saat usia 1 bulan (KN). Selanjutnya OPV di berikan sebanyk 4 kali pada umur 2 bulan, 3 bulan, dan 4 bulan. Lakukan pencatatan dan anjurkan ibu untuk melakukan imunisasi pada jadwal berikutnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar