Minggu, 01 Mei 2011

Anatomi dan Fisiologi Sistem Reproduksi Pria


Organ reproduksi pria terbagi menjadi dua yaitu genetalia eksterna dan interna. Genitalia eksterna terdiri dari penis, glans, skrotum. Sedangkan genetalia interna terdiri dari testis (pelir), epidydimis, vas deferens (saluan sperma) , uretral(saluran kencing), mulut uertral, dan kandung kencing.

1.      Genetalian eksterna
a.      Penis
Yaitu alat kelamin luar yang berfungsi sebagai alat persetubuhan serta alat senggama dan juga sebagai saluran untuk pembuangan sperma dan air seni.
            Waktu lembek dengan mengukur dari pangkal dan ditarik sampai ujung sekitar 9-12 cm. Sebagian ada yang lebih pendek dan juga ada yang lebih panjang. Pada saat ereksi yang penuh, penis akan memanjang dan membesar sehingga menjadi sekitar 10-14 cm. Pada orang Caucasian (barat) atau orang timur tengah lebih panjang dan lebih besar sekitar 12,2-15,4 cm.
            Penis terdiri dari 3 bagian utama yaitu dua yang besar di atas ialah corpora cavernosa berfubngsi ketika ereksi dan satu bagian yang lebih kecil di bawah (corpus spongiosum) berfungsi sebagai saluran air seni ketika kencing dan saluran untuk sperma ketika ejakulasi.
Penis sebagai alat penting dalam hubungan seks baik untuk kreasi atau prokreasi. Struktur anatominya terdapat bagian yang disebut kapernus yang dapat membesarkan dan memberikan ketegangan pada penis.

b.         Glans
Adalah bagian depan atau kepala penis. Glans banyak mengandung pembuluh darah dan saraf. Kulit yang menutupi glans disebut foreskin (preputium). Di beberaa Negara memiliki kebiasaan membersihkan daerah sekitar preputium ini atau dikenal dengan yang namanya sunat.


c.       Skrotum
Adalah sebuah kantung kulit yang menggantung di bawah penis. Skrotim ini berfungsi untuk melindungi testis, berwarna gelap dan berlipat – lipat. Skrotum mengandung otot polos yang mengatur jarak jauh testis ke dinding perut dengan maksud mengatur suhu testis agar relative tetap. Biasanya skrotum sebelah kiri tergantung lebih rendah dari yang kanan karena saluran sperma sebelah kiri lebih panjang.
Skrotum (kandung buah pelir) ini merupakan sebuah struktur berupa kantong yang terdiri atas kulit tanpa lemak subkutan, berisi sedikit jaringan otot. Testis (buah pelir) berada di dalamnya, setiap testis berada dalam pembungkus yang bernama tunika vaginais, yang dibentuk peritoneum.


2.      Genitalia Interna
a.      Testis (pelir)
Testis berjumlah dua buah berbentuk oval yang berisi tubulus seminiferus. Pada tubulus seminiferus ini terdiri dari atas dua jenis sel yaitu, sel sertoli atau penyokong dan sel yang membawa sifat atau garis turunan spermatogenik.
Oragn kecil ini berdiameter sekitar 5cm pada orang dewasa. Saat melewati masa pubertas, saluran khusus berbentuk kuil di dalam testis mulai membuat sel – sel sperma. Testis juga memiliki tanggung jawab lain yaitu membuat hormone testosterone. Testis merupakan tempat spermatozoa dibentuk dan hormone kelamin laki – laki.
Organ kelamin ini berkembang di dalam rongga abdomen sewaktu janin dan turun melalui saluran inguinal kanan dan kiri masuk ke dalam skrotum menjelang akhir kehamilan. Testis ini terletak oblik menggantung pada urat – urat spermatic di dalam skrotum.
Testosterone atau hormone kelamin laki – laki yang di bentuk testis disekresikan oleh sel interstisiil yaitu sel – sel yang terletak di dalam ruang anatara tubula – tubula seminiferus testis dibawah rangsangan hormone perangsang sel interstisiil ( ICSH) dari hipofisis yang sebenarnya adalah bahan yang sama dengan hormne luteinizing (LH). Pengeluaran testoteron bertamabah dengan nyata pada masa pubertas dan bertanggung jawab atas pengembangan sikap – sikap kelamin sekunder yaitu pertumbuhan jenggut, sura lebih berat dan pembesaran genitalia.

b.      Saluran Reproduksi

1.      Epydidimis
Yaitu saluran – saluran yang lebih besar dan berkelok – kelok yang membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang dihasilkan oleh testis akan berkumpul di epydidimis. Oragan kecil ini terletak di belakang testis serta terkait padanya. Terdiri atas sebuah tabung sempit yang sangata panjang dan meliku –liku di belakang testis. Melalui tbung ini sperma berjalan dari testis masuk ke dalam vas deferens.
Epydidimis akan mengantarkan sperma (yang di produksi oleh testis) keluar. Perjalanan yang cukup panjang harus ditempuh oleh sperma sekitar 4 - 6 minggu perjalanan dalam epydidimis. Lebih sederhana lagi epydidimis tempat pematangan sperma lebih lanjut dan tempat penyimpanan sperma sementara.

2.      Vas Deferens ( Saluran Sperma)
Yaitu seluran yang menyalurkan dari testis menuju ke vesikulan seminalis ( kantog sperma). Vas deferens panjangnya kurang lebih 4,5 cm dengan diameter kurang lebih 2,5 mm.
Arah vas deferens ini ke atas, kemudian melingkar di salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar prostat. Vas deferens adalah sebuah saluaran yang berjalan dari bagian bawah epydidimis. Naik di belakang testis, masuk ke tali mani ( funikulus spermatikus), dan mencapai rongga abdomen melalui saluran inguinal, dan akhirnya berjalan masuk ke dalam pelvis. Vas deferens merupakan kelanjutan dari saluran epydidimis yang dapat diraba dari luar. Kontap (kontrasepsi mantap) pria di lakukan dengan memotong saluran ini, sehingga tidak mungkin memberikan kehamilan.
Sistem hormonal pria yang kompek sama dengan wanita, tetapi terdapat perbedaan pada beberapa hal yaitu pada sistem hubungan panca indera, pusat pubertas inhibitor, hypotalamos, hipofise, dan kelenjar testis. Melalui rangsangan panaca indera diteruskan dalam sistem hypothalamus – hipofise – testis sehingga berangsur – angsur dapat menerima rangasangan.hypotalamus mengeluarkan gonadotropik stimulating hormone melalui sistem portal, sehingga hipofise anterior mengeluarkan hormone gonadotropik. Interstitial cell stimulating hormone ( ICSH) mrangsang sel leydig. Sekitar umur 13-14 tahun terdapat perubahan suara sebagai tanda akil – baligh dan mengeluarkan saat tidur ( nuchturnal orgasm ). Pembentukan spermatozoa melalui proses spermatogenesis yang berasal dari sel sartoli pada tubulus testis, merupakan mata rantai yang panjang. Sel leydig yang berperan aktif sehingga akhirnya terbentuk dua spermatozoa X dan spermatozoa Y.
Dalam berhubungan seks pria bereran aktif untuk memberikan rangsangan sehingga dapat menimbulkan keinginan seks wanita, dengan sentuhan halus di daerah erogen. Dengan melakukan sentuhan halus sebagian besar pria telah menimbulkan pada dirinya sendiri pada keinginan seks.
Factor yang menyebabkan pembagian ini bersumber dari konsep dasar fenomena orgasme yang meliputi vasokongesti ( penimbunan darah ) dan miotonik ( peningkatan tonus otot ). Siklus seksualisme lengkap ini bukan merupakan batas tegas tetapi merupakan mata rantai.


3.      Uretra (Saluran Kencing)
Yaitu saluran untuk mengeluarkan air mani dan air seni.

4.      Mulut Uretra
Adalah awal dari saluran kencing / uretra.

5.      Kandung Kencing
Kandung kencing merupakan tempat penampungan sementara air yang berasal dari ginjal (air seni).


KELENJAR KELAMIN
      Saluran kelamin laki-laki dilengkapi 3 kelenjar yang dapat mengeluarkan secret / semen.

a.      Vesikula Seminalis
Vesikula seminalis sering juga di sebut dengan kandung mani yaitu dua buah kelenjar tubuler yang terletak kanan dan kiri di belakang leher kandung kencing. Salurannya bergabung dengan vasa defrentia, untuk membentuk saluran eyakulator (ductus ejaculatorius communis). Secret vesika seminalis adalah komponen pokok dari air mani.
Vesikula seminalis berjumlah sepasang dan letaknya di atas dan di bawah kandung kencing. Vesikula seminalis panjangny 5-10 cm, berupa kantong seperti huruf “S” berbelok-belok. Bermuara pada ductus deferens pada bagian yang hamper masuk prostat, dindingnya tipis mengandung serabut otot dan mokusa.


b.      Kelenjar Prostat
Besar kelenjar prostat kira-kira sbesar buah walnut atau buah kenari besar, letaknya di bawah kandung kencing, mengelilingi uretra dan terdiri atas kelenjar majemuk, saluran-saluran, dan otot polos. Prostat mengeluarkan sekrt cairan yang bercampur dengan secret dari testis. Pembesaran prostat akan membendung  uretra dan menyebabkan retensio urinae.
Kelnjar prostat merupakan pembentuk cairan yang akan bersama-sama keluar saat ejakulasi dalam hubungan seksual. Kelenjar ini berada di bagian dalam dan berfungsi membentuk cairan pendukung spermatozoa.
Kelenjar ini terletak di bawah vesika urinaria. Panjangnya kurang lebih 3 cm.

c.       Kelenjar Cowper
Kelenjar kecil ini berjumlah sepasang dan terletak di sepanjang uretra.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar